
“Jangan hanya uang yang kita cari, tapi kita ajak umat untuk kembali kepada Alloh. Doakan juga mereka (penumpang) agar hajatnya diijabah dan diberi hidayah oleh Allah”. Pesan yang disampaikan kepada driver ojol Buroq agar tetap teguh terhadap jati dirinya sebagai pengamal (jamaah) Wahidiyah, yang mempunyai tugas (perjuangan) mengajak umat untuk sadar fafirruu ilalloh (Lari kembali kepada Alloh) oleh Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh, Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo K.H. Abdul Latif Madjid RA, dalam fatwa dan amanatnya pada acara launching Ojek Online (Ojol) Buroq di Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (05/09/2019) pagi .

Inilah salah satu poin kelebihan dimiliki ojol Buroq dibandingkan dengan ojol lain yang disampaikan oleh mahasiswa Universitas Wahidiyah untuk mensosialisasikan ojol Buroq yang telah launching.
Sosialisasi ini dilakukan di CFD Kediri yang berada di jalan Dhoho, yang merupakan jalan utama kota. Disebut jalan utama, karena sejak dulu merupakan pusat bisnis dan pemerintahan kota/kabupaten. Di jalan ini (memanjang dari Jl. Basuki Rahmat, Jl. Dhoho dan Jl. Panglima Sudirman), terdapat kantor walikota, kantor Bank Indonesia, toko-toko, hotel tua, stasiun KA, kantor Bupati lama, alun-alun dan masjid jami’

CFD menjadi ajang budaya, paduan antara jalan-jalan pagi, olah raga pagi, cuci mata, reuni/ketemuan, kegiatan sosial, atraksi seni, belanja, pasar dadakan, hingga selfi bersama. Aktivitas CFD membentuk aktivitas sosial ekonomi kota, dan memberikan kepuasan warganya. yang lebih menampilkan sebagai pasar atau bazar. Sepanjang jalan Dhoho berjajar antara lain penjual makanan, minuman, baju, asesoris, dan cinderamata. Makanan minuman yang dijual sangat beragam, mulai lalapan ikan/ayam, bubur ayam, siomai, dimsum, dan lontong sayur. Tampak penjual makanan khas Kediri, yakni pecel tumpang dan sate 02 (02 adalah simbul bekicot). Penjual baju olah raga, kerudung, tas, sepatu/sandal, Tshirt, batik banyak dijumpai di Kediri CFD.

Kegitan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Wahidiyah ini merupakan bentuk terjun langsung mahasiswa ke masyarakat, banyak hal yang bisa diperoleh mahasiswa dalam melakukan kegiatan ini sehingga tidak hanya ilmu teori saja yang diperoleh mahasiswa tapi pelajaran bersosialisasi dengan masyarakat.